Nabi Muhammad tauladanku
BAHAN AJAR PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI kelas
2 semester 1 tahun 2020
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menyebutkan
sikap jujur Nabi Muhammad saw dengan benar
2.
Menceritakan kisah
keteladanan Nabi Muhammad saw.
3. Menyebutkan
manfaat orang jujur dengan benar
4.
Menyebutkan
kerugian orang yang tidak jujur dengan benar
II. MATERI AJAR
A. Sikap Jujur Nabi Muhammad saw.
Ketika bulan Rajab tiba,
seluruh umat Islam tentunya teringat akan peristiwa isra dan mi’rajnya
Rasulullah. Yaitu, perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram
ke Masjidil Aqsa dan
dilanjutkan ke Sidratul Muntaha dan kembali dengan membawa ‘pesan’ untuk
menunaikan salat lima waktu
Kejadian malam itu
merupakan ujian untuk umat Islam. Seberapa besarkah keyakinan mereka terhadap
kejujuran Rasulullah dan risalah yang dibawanya?
Kini, yang perlu menjadi
pusat perhatian umat Islam hanya satu. Yaitu, pentingnya kejujuran. Kenapa Abu
Bakar begitu meyakini kejadian itu? Jawabannya hanya satu, karena buah sifat
jujur Rasulullah itu sendiri.
Bukan cerita asing lagi
bagaimana kejujuran Rasulullah sebelum diangkat menjadi Rasul. Seluruh orang
Quraisy bahkan Abu Jahal, pembesar suku Quraisy sekali pun sangat mengakui
kejujuran Rasulullah. “Sesungguhnya kami tidak mendustaimu, hanya saja kami
mendustai ajaran yang kamu bawa.” demikian komentar Abu Jahal akan kejujuran
Rasulullah di hadapan suku Quraisy.
Bahkan, jika dirunut lebih
jauh dan mendalam. Khadijah, isteri Rasulullah yang selalu bersamanya, sungguh
sangat mengagumi kejujuran Rasulullah. Sehingga kata-kata kekagumannya itu pun
muncul bak air mengalir ketika Rasulullah menerima wahyu pertama kali,
“Bergembiralah, Demi Allah, Dia tidak akan menghinakanmu selama-lamanya. Demi
Allah, seseungguhnya kamu adalah orang yang senantiasa menjalin hubungan
silaturahmi dan selalu berkata benar.” Kata Khadijah sambil menenangkan
Rasulullah yang begitu ketakutan setelah bertemu Jibril di Gua Hira.
Subhanallah, sifat jujur Rasulullah bukan saja tampak
dalam kondisi serius. Saat sedang bercanda, Rasulullah pun tetap konsisten
berperilaku jujur. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Tirmiżi, bahwa datang seorang perempuan yang sudah
lanjut usia menemui Rasulullah dan memohon agar didoakan masuk surga. Lantas
Rasulullah menjawab, “Wahai ibu, sungguh surga itu tidak akan dimasuki
perempuan tua.” Kontan, perempuan tua itu menangis. Kemudian Rasulullah berkata
kembali, “Aku mendapat kabar bahwa tidak akan masuk surga perempuan yang sudah
tua, karena Allah mengatakan, “Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari)
dengan langsung dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta dan
sebaya umurnya”. (Q.S. al-Waqi‘ah /56:
35-37). Seketika itu juga
perempuan yang menangis tadi pun tersenyum, dan mengetahui bahwa di dalam surga
tidak ada lagi yang tua, semuanya dijadikan muda.
Karena itu, Rasulullah
senantiasa mengingatkan umatnya untuk selalu berkata jujur dan menjauhi sifat
dusta. Rasulullah berpesan, “Berperilaku jujurlah kamu. Sesungguhnya kejujuran
menuntun kepada kebaikan.
Kebaikan menunjukkan jalan
menuju surga. Setiap manusia yang selalu berkata jujur dan memilih kejujuran
hingga ia ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Jauhilah kamu dari
sifat sombong. Sesungguhnya kesombongan itu menuntun ke arah kedurhakaan.
Kedurhakaan membawa ke neraka. Setiap manusia yang selalu berbohong dan memilih
kebohongan hingga tertulis di sisi Allah sebagai pendusta.”
Subhanallah, Maha Suci Allah …
Mengikuti sifat Rasulullah
adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim. “Katakanlah
(wahai Muhammad), Jika kamu benar-benar mencintai Allah ikutilah
aku, niscaya Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” (Q.S.
Ali Imran /3: 31).
Dengan jujur pada diri
sendiri maka kita akan jujur pada apa-apa yang mengikuti kita, seperti malam
mengikuti siang. Dan itu akan berdampak hidup jujur di masyarakat. Kejujuran
akan membawa pada kemaslahatan umat. Dalam lingkungan pendidikan, misalnya di
sekolah, anak jujur harus dapat menjaga amanah, tidak suka berbuat curang, anak
harus jujur terhadap Allah Swt. terhadap diri sendiri, terhadap orang tua,
terhadap guru, terhadap teman. Contoh lainnya jika mengerjakan soal ulangan,
tidak suka menyontek dan berusaha untuk selalu dikerjakan sendiri.
B. Keuntungan Bersikap Jujur
Banyak kejadian nyata dalam
kehidupan sehari-hari dapat diceritakan oleh guru untuk menggambarkan manfaat sifat jujur. Serta menjelaskan
kerugian
yang menimpa
orang-orang yang tidak jujur.
Misalnya:
apabila ada anak kehilangan barang yang dicintai. Lalu ia mengumumkan kepada
teman-temannya. Ternyata barang yang hilang itu diamankan oleh salah seorang
teman yang kemudian menghampirinya, dan berkata: wahai kawan, ini barangmu yang
kau cari! Lain kali hati-hati! Apa yang dirasakan oleh seseorang yang hilang
barangnya itu? Pastilah hatinya senang. Teman-teman yang lain juga senang
kepada yang menemukan dan mengembalikan barang kepada pemiliknya. Akibatnya ia
juga akan disukai oleh kawan-kawannya karena kejujurannya itu.
Sebaliknya, di
kisah yang lain, bagaimana kalau ada seseorang menemukan barang berharga milik
orang lain. Lalu, ia diam saja dan menyembunyikan. Sifat orang yang seperti itu tidak mulia.
Untuk melihat film pembelajaran tentang kejujuran, klik LINK di bawah ini
film Edukasi tentang Kejujuran
Untuk melihat film pembelajaran tentang kejujuran, klik LINK di bawah ini
film Edukasi tentang Kejujuran
III. Penilaian Hasil Pembelajaran
Penilaian
KI. 3 ( Pengetahuan )
1.
Nabi Muhammad saw. adalah teladan bagi
....
a. seluruh umat manusia b. Kaum
Qurasy saja c.orang Mekah saja
2.
Nabi Muhammad selalu jujur dalam perkataan dan
perbuatan. Apa-apa yang dikatakannya
adalah.....
a. kebenaran b.
kebohongan c. candaan
3.
Berkat kejujurannya Nabi Muhammad mendapat gelar ....
a. As
Shiddiq b. Al Amin c. Amanah
4. Anak yang
jujur akan disayang Allah dan
kelak di akhirat akan dibalas oleh Allah SWT dengan.....
a.
hadiah b.
Neraka c. surga
5. Tidak jujur dan
suka bohong adalah termasuk perilaku yang
...
a. baik c. terpuji c. tercela
Komentar
Posting Komentar